Jumat, 25 Mei 2012

Kebudayaan Dalam Masyarakat (Sosiologi Keperawatan)


BAB IV
KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT
Kompetensi :
Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa akan mengetahui mengenai perbedaan kebudayaan dalam masyarakat
A.     HAKIKAT KEBUDAYAAN

Masyarakat adalah orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. Hal ini berarti bahwa tidak ada masyarakat yang tidak mempunyai kebudayaan dan sebaliknya tidak ada kebudayaan tanpa masyarakat sebagai wadah dan pendukungnya.Setiap hari orang berurusan dengan hasil-hasil kebudayaan. Ssetiap hari manusia melihat, mempergunakan bahkan merusak kebudayaan.
Dua orang antropolog yang bernama J. Herkovits dan Bronislow Malinowski, mengemukakan suatu istilah yaitu Cultural Determinism yang berarti segala sesuatu yang tersapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat tersebut. Selanjutnya Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang super organic karena kebudayaan yang turun temurun dari generasi ke generasi hidup terus walaupun orang-orang yang menjadi anggotanya silih berganti disebabkan oleh kematian dan kelahiran.
Kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta buddhayahbentuk jamak dari buddi yang berarti budi dan akal. Kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang menyangkut budi dan akal.
E.B. Taylor memberikan defenisi kebudayaan sebagai kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan lain kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan manusia sebagai anggota masyarakat.
Semua hasil karya karsa, rasa dan cipta masyarakat. Karya menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan, Rasa, meliputi yang jiwa manusia mewujudkan segala kaidah dan nilai-nilai sosial yang perlu untuk mengatur masalah-masalah kemasyarakatan didalamnya termasuk agama, ideologi, kesenian dan unsur-unsur yang merupakan hasil ekspresi manusia, cipta, merupakan kemampuan mental, kemapuan berfikir orang-orang yang hidup bermasyarakat.

B.      Unsur-unsur kebudayaan
Istilah ini menunjukkan bahwa unsur-unsur tersebut bersifat universal, yaitu dapat dijumpai pada setiap kebudayaan di manapun di dunia ini. Para antropolog yang membahas persoalan tersebut secara lebih mendalam, be¬lum mempunyai pandangan seragam yang dapat diterima. Antropolog C. Kluckhohn di dalam sebuah karyanya yang berjudul Universal Categories of Culture" telah menguraikan ulasan para sarjana mengenai hal itu. Inti pen¬dapat-pendapat para sarjana itu menunjuk pada adanya tujuh unsur kebu¬dayaan yang dianggap sebagai cultural universals, yaitu:
1.      Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian perumahan, alat¬-alat rumah tangga, senjata, alat-alat produksi transpor dan sebagainya).
2.      Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian peter¬nakan, sistem produksi, sistem distribusi dan sebagainya).
3.      Sistem kemasyarakatan (sistern kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, sistem perkawinan).
4.      Bahasa (lisan maupun tertulis).
5.      Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak dan sebagainya).
6.      Sistem pengetahuan.
7.      Religi (sistem kepercayaan).


           Cultural-universals tersebut di atas, dapat dijabarkan lagi ke dalam unsur-unsur yang lebih kecil. Ralph Linton menyebutnya kegiatan-kegiatan kebudayaan atau cultural aclivity. Sebagai contoh, cultural universals pencaharian hidup dan ekonomi, antara lain mencakup kegiatan-kegiatan seperti pertanian, peternakan, sistem produksi, sistem distribusi dan lain-lain. Kesenian misalnya, meliputi kegiatan-kegiatan seperti seni tari, seni rupa, seni suara dan lain-lain. Selanjutnya Ralph Linton merinci kegiatan-kegiatan kebudayaan tersebut menjadi unsur-unsur yang lebih kecil lagi yang dise¬butnya trait-complex.

C.      Kebudayaan sebagai Sistem Norma
Kebudayaan berarti menyangkut aturan yang harus diikuti - maka kebudayaan menentukan standar perilaku. Sebagai contoh untuk bersalaman kita mengulurkan tangan kanan; untuk menggaruk kepala boleh menggunakan tangan kiri atau kanan. Karena kebudayaabn kita tidak memiliki norma untuk menggaruk kepala.
Istilah norma memiliki dua kemungkinan arti. Suatu noema budaya adalah suatu konsep yang diharapkan ada. Kadang norma statis dianggap sebagai kebudayaan yang nyata. Norma satis sering disebut sebagai suatu ukuran dari perilaku yang sebenarnya, disetujui atau tidak. Norma kebudayaan adalah seperangkat perilaku yang diharapkan suatu citra kebuadayaan tentang bagaimana seharusnya seseorang bersikap.
Berbagai masyarakat telah mencoba berbagai macam pola yang dapat dilaksanakan. Sebagai contoh contoh suatu masyarakat sudah mencoba makan sambil berdiri, duduk di lantai, duduk di kursi atau jongkok di lantai; mereka boleh makan bersama, atau masing-masing sendiri; boleh menggunakan tangan, sendok; boleh memulai dengan minum anggur, makan soup atau tidak keduanya. Setiap cara merupakan sekumpulan sejumlah kemungkinan, yang semuanya dapat dikerjakan. Melalui coba-coba, situasi kebetulan, atau beberapa pengaruh yang tidak disadari suatu masyarakat sampai pada salah satu kemungkinan, mengulanginya dan menerimanya sebagai cara yang wajar untuk memenuhi kebutuhan tertentu, pakai baju batik, makan nasi dsb. Generasi baru menyerap kebiasaan tersebut. Mereka terus menerus melihat cara berperilaku tertentu, mereka yakin itulah cara yang benar.
Kejadian itu diteruskan kepada generasi penerus sebagai salah satu kebiasaan. Folkways (kebiasaan) : cara yang lazim yang wajar dalam melakukan sesuatu oleh sekelompok orang. Sebagai contoh berjabat tangan, makan dengan tangan, makan dengan sumpit, makan dengan sendok-garpu, mengenakan sarung, kopiah, pada kesempayan-kesempatan tertentu. Ada dua kebiasaan yaitu (1) hal-hal yang seharusnya diikuti sebagai sopan santun dan perilaku sopan, (2) hal-hal yang harus diikuti karena yakin kebiasaan itu penting untk kesejahteraan masyarakat. Pandangan salah benar yang menyangkut kebiasaan disebut tata kelakuan (mores). Jadi mores (tata kelakuan) adalah gagasan yang kuat mengenai salah dan benar yang menuntut tindakan tertentu dan melarang yang lain.
Biasanya anggota suatu amsyarakat sama-sam merasakan keyakinan yang luhur bahwa pelanggaran pada tata kelakuakn mereka akan menimbulkan bencana bagi anggota masyarakat tersebut. Namun kadang-kadang orang luar melihatnya sebagi sesuatu yang tidak masuk akal. Kalau orang yakin bahwa perilaku tertentu merugikan, maka ia akan dikutuk oleh tata kelakuan. Tata kelakuan adalah keyakinan tentang salah dan benar dalam perilaku/tindakan. Sebagi contoh kenduri merupakan kebiasaan masyarakat jawa. Dipercaya apabila orang tidak melaksanakan kenduri akan mendatangkan bencana bagi masyarakat tersebut.

D.     Fungsi kebudayaan bagi masyarakat
Kebudayaan mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia dan masyarakat. Berbagai macam kekuatan yang harus dihadapi seperti kekuatan alam maupun kekuatan lainnya, ditambah pula dengan manusia dan masyarakat memerlukan kepuasan baik dibidang spiritual maupun material. Kebutuhan-kebutuhan masyarakat tersebut sebagian besar dipenuhi oleh kebudayaan yang bersumber dari masyarakat itu sendiri.
Hasil karya masyarakat melahirkan teknologi atau kebuayaan kebendaan mempunyai kegunaan untuk melindungi masyarakat terhadap lingkungan alamnya. Pada taraf permulaan untuk melindungi diri terhadap lingkungan  alam, manusia bersikap menyerah dan semata-mata bertindak di dalam bata-batas. Hal ini dapat dijumpai pada masyarakat yang rendah taraf kebudayaannya.
Pada masyarakat yang sudah kompleks yang taraf kebudayaannya lebih tinggi, teknologi memberikan kemungkinan-kemungkinan yang sangat luas untuk memanfaatkan hasil-hasil alam dan apabila mungkin menguasai alam.
Karsa masyarakat mewujudkan norma dan nilai-nilai sosial yang sangat perlu untuk mengadakan tata tertib dalam pergaulan kemasyarakatan. Dengan adanya karsa merupakan daya upaya manusia untuk melindungi diri terhadap kekuatan-kekuatan lain yang ada dalam masyarakat. Untuk menghadapi kekuatan buruk manusia terpaksa melindungi diri dengan cara menciptakan kaidah-kaidah yang pada hakikatnya merupakan petunjuk tentang bagaimana manusia bertindak dan berlaku di dalam pergaulan hidup.

E.      Sifat hakikat kebudayaan
Walaupun setiap masyarakat mempunyai kebudayaan yang saling berbeda satu dengan lainnya, namun setiap kebudayaan mempunyai sifat hakikat yang berlaku umum :
1.      Kebudayaan terwujud dan tersalurkan lewat perilaku manusia
2.      Kebudayaan telah ada terlebih dahulu mendahului lahirnya suatu generasi  tertentu daaan tidak akan mattti dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan
3.      Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya
4.      Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan yang dilarang dan tindakan yang diijinkan

F.       Gerak Kebudayaan
Tidak ada kebudayaan yang statis. Semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak. Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup di dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tersebut. Gerak kebudayaan terjadi terjadinya hubungan antar kelompok manusia di dalam masyarakat. Salah satu hal penyebab pergerakan kebudayaan adalah akulturasi. Akulturasi terjadi bila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur kebudayaan asing yang berbeda sehingga unsur kebudayaan  asing tersebut lambat laun diterima dan diolah dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebuayaan itu sendiri.
Beberapa hal yang menyangkut akulturasi :
a.      unsur-unsur kebudayaan yang mudah diterima
F unsur-unsur kebudayaan kebendaan, seperti alat-alat yang mudah dipakai dan dirasakan bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya
F unsur-unsur yang terbukti mempunyai manfaat besar seperti alat-alat komunikasi
F unsur-unsur yang mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat, misalnya mesin penggiling padi

b.      unsur-unsur yang sulit diterima
F unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi, falsafah hidup dll
F unsur yang dipelajari pada tahap pertama sosialisasi, misalnya makanan pokok suatu masyarakat
c.       pada umumnya generasi muda  lebih cepat menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi sebaliknya generasi tua dianggap sebagai orang yang sukar menerima unsur baru
d.      Dalam suatu masyarakat yang terkena proses akulurasi selalu ada kelompok individu yang sukar sekali atau bahkan dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Perubahan-perubahan dalam masyarakat dianggap oleh golongan tersebut sebagai keadaan kritis yang membahayakan keutuhan masyarakat.

Pertanyaan untuk diskusi :
1.      Menurut anda apakah musik jazz lebih bagus dari musik dangdut? Bagaimana anda menjelaskan jawaban anda

2.       Apakah etnosentrisme membantu ketahanan nasional atau etnosentrisme membahayakan ketahanan nasional?






Tidak ada komentar:

Posting Komentar